Langsung ke konten utama

Makna Lambang IPNU IPPNU

 



Lambang IPNU

1. Warna Dasar Hijau, Kuning dan Putih

Warna dasar Hijau pada lambang IPNU memiliki makna subur. Sedangkan warna kuning melambangkan hikmah yang sangat tinggi dan Putih melambangkan kesucian. Sedangkan warna kuning diantara putih melambangkan Hikmah dan cita-cita yang tinggi.

2. Berbentuk Bulat

Lambang organisasi IPNU berbentuk bulat memiliki makna sendiri, yaitu bermakna kontinuitas/ terus-menerus dan Istiqomah.

3. Tiga Titik Diantara Tulisan IPNU

Tiga titik diantara kata Ibnu bermakna Iman, Islam dan Ihsan

4. 6 Strip Pengapit Tulisan IPNU

Sedangkan 6 strip yang mengapit huruf  IPNU memiliki arti atau bermakna rukun iman

5. Bintang

Bintang pada lambang IPNU memiliki arti ketinggian cita-cita

6. Sembilan Bintang

Sedangkan 9 (Sembilan) bintang pada lambang IPNU melambangkan :

1 (satu) bintang paling besar di tengah  adalah Nabi Muhammad SAW. 

4 (empat) bintang di kanan dan kiri melambangkan Khulafaur Rasyidin yaitu Abu Bakar Siddiq, Umar Bin bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib.

4 (empat) bintang di bawahnya bermakna madzhab empat yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali.

7. Dua Kitab

Dua  kitab pada lambang IPNU melambangkan Alquran dan hadits.

8. Dua Bulu

Dua Bulu bersilang pada lambang IPNU bermakna perpaduan antara ilmu umum dan ilmu agama, sedangkan sudut bintang lima bermakna rukun Islam.


Lambang IPPNU


1. Warna Dasar Hijau, Putih dan Kuning

Warna dasar hijau pada lambang IPPNU bermakna  kebenaran, kesuburan dan dinamis. Warna Putih pada lambang IPPNU bermakna kesucian,  kejernihan dan kebersihan. Warna kuning pada lambang IPPNU bermakna hikmah yang tinggi/ kejayaan

2. Bentuk Segitiga

Bentuk segitiga pada lambang IPPNU memiliki arti Iman, Islam dan Ihsan. Sedangkan dua buah garis tepi mengapit warna kuning bermakna dua kalimat syahadat.

3. Sembilan Bintang

9 (sembilan ) bintang melambangkan keluarga dari NU. Pertama bintang yang paling besar di tengah adalah Nabi Muhammad SAW. Kedua : Empat bintang di kanan melambangkan Khulafaur Rasyidin yaitu Abu Bakar Siddiq. Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan khalifah terakhir yaitu Ali Bin Abi Thalib. Ketiga : 4 bintang di kiri melambangkan mazhab empat yaitu Hanafi Maliki Syafi'i dan Hambali.

4. Dua Kitab

2 (dua) buah kitab pada lambang IPPNU memiliki arti Alquran dan hadis. Sedangkan dua bulu bersilang pada lambang IPPNU bermakna aktif menulis dan membaca untuk menambah wacana berpikir

5. Bunga Melati

2 (dua) bunga Melati pada IPPNU melambangkan perempuan yang dengan kebersihan pikiran dan kesucian hatinya memadukan dua unsur ilmu pengetahuan umum dan agama. Dan yang terakhir lima titik pada lambang IPPNU bermakna rukun Islam.

Itulah Arti Lambang IPNU dan IPPNU Semoga bermanfaat.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah IPNU

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (disingkat IPNU) adalah badan otonom Nahldlatul Ulama yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan NU pada segmen pelajar dan santri putra. IPNU didirikan di Semarang pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H/ 24 Pebruari 1954, yaitu pada Konbes LP Ma’arif NU. Pendiri IPNU adalah M. Shufyan Cholil (mahasiswa UGM), H. Musthafa (Solo), dan Abdul Ghony Farida (Semarang). Ketua Umum Pertama IPNU adalah M. Tholhah Mansoer yang terpilih dalam Konferensi Segi Lima yang diselenggarakan di Solo pada 30 April-1 Mei 1954 dengan melibatkan perwakilan dari Yogyakarta, Semarang, Solo, Jombang, dan Kediri. Pada tahun 1988, sebagai implikasi dari tekanan rezim Orde Baru, IPNU mengubah kepanjangannya menjadi Ikatan Putra Nahdlatul Ulama. Sejak saat itu, segmen garapan IPNU meluas pada komunitas remaja pada umumnya. Pada Kongres XIV di Surabaya pada tahun 2003, IPNU kembali mengubah kepanjangannya menjadi “Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama”. Sejak saat itu babak baru IPNU dimula

KONFERENSI II PR IPNU IPPNU KRAMAT JEGU

  Kramat Jegu (27/6), Hajatan konferensi di lingkungan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) bukan semata ajang pemilihan ketua baru, tetapi yang harus menjadi agenda utama adalah pemberdayaan kader. Nilai lebih inilah yang harus terus dipertahankan dan ditingkatkan IPNU-IPPNU sebagai penopang kepengurusan NU di masa mendatang. PR IPNU IPPNU Kramat Jegu menggelar Konferensi 2 bertempat di Balai RW 07 Perum Pejaya Anugrah. Dengan bergantinya ketua dan kepengurusan IPNU IPPNU nanti diharapkan dapat meneruskan prestasi yang telah diraih. Salah satunya adalah dengan mempertahankan kepengurusan di tingkat ranting. “Semoga dan mudah-mudahan siapapun yang terpilih nantinya akan lebih bagus dari sebelumnya. Yang sebelumnya mayoritas pelajar Desa Kramat Jegu masih belum kenal apa itu IPNU-IPPNU, diusahakan mereka semua paham,” tutur ketua IPNU demisioner. Dari suksesi acara tersebut akhirnya terpilih sebagai Ketua IPNU yang baru, M. Irfan Ansori.

Momen Tahun Baru Islam 1443 H

(9/8) Kebersamaan IPNU dan Banom NU Kramat Jegu (9/8), Peringatan Tahun Baru Islam 1443 H yang diselenggarakan di Masjid Baitul Mu'minin pada hari Senin malam pukul 19.30 sampai dengan pukul 22.00 WIB, yang diikuti oleh Banom-banom NU mulai dari IPNU, ANSOR, dan BANSER Desa Kramat Jegu. Dan keesokan harinya pada Selasa pagi pukul 06.30 sampai dengan pukul 10.00 WIB, yang diikuti oleh Ibu-ibu MUSLIMAT serta rekanita IPPNU. Acara diawali dengan pembacaan khotmil Qur’an dilanjutkan Sholat Hajat, kemudian dilanjut dengan pembacaan Istighosah, dengan harapan supaya Desa Kramat Jegu mendapatkan perlindungan Allah SWT dari segala musibah dan bencana. Selanjutnya tausiyah singkat dari Abah H. Mubin dengan tema "Berhijrah". Dalam tausiyah tersirat beberapa makna hijrah, antara lain: Hijrah ikhtikodiyah(keyakinan), Hijrah sulukiyah (perkataan,perbuatan), Hijrah sukuriyah (penampilan) serta Hijrah keilmuan. yang kesemuanya harus lebih baik dan lebih bermakna kedepannya. (10/8) Istig