Langsung ke konten utama

Postingan

RAPAT KERJA PR IPNU IPPNU KRAMAT JEGU

Pacet (2/10),  Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Desa Kramat Jegu Kecamatan Taman menggelar acara Raker (Rapat Kerja) Ranting. Raker IPNU dan IPPNU Kramat Jegu yang bertemakan Menuju Generasi Muda NU yang Militan Intelektual dan Berbudi dalam Menjalankan Khittah Nilai nilai Aswaja, acara diselenggarakan di Villa Noer, Pacet Mojokerto. Ketua PR IPNU Kramat Jegu M. Irfan Ansori menyampaikan, "Yang pasti langkah awal ini oleh kepengurusan baru selangkah menjadi lebih baik lagi, dan bukan hal yang mudah dalam menjalani beberapa proker tapi InsyaAllah kalau kita kompak dan solid kegiataan apapun bisa dikerjakan dengan maksimal." Dalam pelaksanaan raker, anggota sangat antusias dalam mengikuti forum rapat kerja dengan menyampaikan gagasan dan program kerja yang telah disusun oleh masing-masing departemen. " Untuk mewujudkan visi ranting  salah satunya dengan menyusun program perjuangan dengan maksud adalah penyusunan progr
Postingan terbaru

Pelantikan IPNU IPPNU Awal dari Perjuangan

Kramat Jegu (4/9), Dengan dilantiknya pengurus dalam sebuah organisasi bukan pertanda akhir, namun awal dari sebuah proses pengabdian dan perjuangan guna menempa diri untuk menjadi lebih baik. Tema kegiatan "Menuju Kader Muda NU yang Militan Intelektual dan Berbudi dalam Khittah Nilai-Nilai ASWAJA. Dengan harapan Pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kramat Jegu mampu mencetak pelajar NU sebagai kader yang siap menjawab tantangan zaman. Pelajar NU harus mampu membangun intelektual sejak dini dan memperkuat ideologi Ahlusunah wal Jamaah an-Nahdliyah di kalangan pelajar. Kegiatan dipusatkan di Masjid Al - Ikhlas Desa Kramat Jegu Kecamatan Taman Sidoarjo.  "Diharapkan pelajar IPNU IPPNU dapat melanjutkan perjuangan dikalangan pelajar khususnya, sebagai wadah untuk mencari ilmu dan terus belajar menempa diri mengembangkan minat bakat dalam berorganisasi kedepannya", tutur Ketua Ranting Bpk. Muhyiddin. Menghadapi era m

Momen Tahun Baru Islam 1443 H

(9/8) Kebersamaan IPNU dan Banom NU Kramat Jegu (9/8), Peringatan Tahun Baru Islam 1443 H yang diselenggarakan di Masjid Baitul Mu'minin pada hari Senin malam pukul 19.30 sampai dengan pukul 22.00 WIB, yang diikuti oleh Banom-banom NU mulai dari IPNU, ANSOR, dan BANSER Desa Kramat Jegu. Dan keesokan harinya pada Selasa pagi pukul 06.30 sampai dengan pukul 10.00 WIB, yang diikuti oleh Ibu-ibu MUSLIMAT serta rekanita IPPNU. Acara diawali dengan pembacaan khotmil Qur’an dilanjutkan Sholat Hajat, kemudian dilanjut dengan pembacaan Istighosah, dengan harapan supaya Desa Kramat Jegu mendapatkan perlindungan Allah SWT dari segala musibah dan bencana. Selanjutnya tausiyah singkat dari Abah H. Mubin dengan tema "Berhijrah". Dalam tausiyah tersirat beberapa makna hijrah, antara lain: Hijrah ikhtikodiyah(keyakinan), Hijrah sulukiyah (perkataan,perbuatan), Hijrah sukuriyah (penampilan) serta Hijrah keilmuan. yang kesemuanya harus lebih baik dan lebih bermakna kedepannya. (10/8) Istig

Filosofi Logo Ranting KaJe

FILOSOFI LOGO PR. IPNU IPPNU KRAMAT JEGU Logo merupakan symbol yang menjadi sebuah bentuk ekspresi, bentuk visual, dan identitas dari sebuah organisasi dengan makna tersendiri dalam setiap garis, warna dan bentuk. Logo tanpa filosofi bagai nama tanpa arti. Dibalik sebuah logo pasti ada filosofi yang nantinya akan menjadi sebuah harapan untuk diwujudkan. Semoga dengan filosofi ini, harapan besar dapat terwujud dan PR. IPNU IPPNU KRAMAT JEGU dapat mencapai tujuannya serta dapat terus berkembang menjadi lebih baik. Berikut ini adalah penjelasan mengenai filosofi logo kami :   1) Bentuk melengkung dari bawah ke atas, melambangkan awal proses berjalan atau tumbuh. 2) Bentuk lengkungan yang tergabung dan mengarah pada logo IPPNU memberikan arti bahwa PR. IPNU IPPNU KRAMAT JEGU akan senantiasa berjalan beriringan dalam mencapai tujuan bersama.   3) Bentuk lika-liku yang seperti zig-zag sebagai bentuk semangat dan dinamika dalam perjalanan proses bertumbuh.   4) Bentuk yang seperti Say

KONFERENSI II PR IPNU IPPNU KRAMAT JEGU

  Kramat Jegu (27/6), Hajatan konferensi di lingkungan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) bukan semata ajang pemilihan ketua baru, tetapi yang harus menjadi agenda utama adalah pemberdayaan kader. Nilai lebih inilah yang harus terus dipertahankan dan ditingkatkan IPNU-IPPNU sebagai penopang kepengurusan NU di masa mendatang. PR IPNU IPPNU Kramat Jegu menggelar Konferensi 2 bertempat di Balai RW 07 Perum Pejaya Anugrah. Dengan bergantinya ketua dan kepengurusan IPNU IPPNU nanti diharapkan dapat meneruskan prestasi yang telah diraih. Salah satunya adalah dengan mempertahankan kepengurusan di tingkat ranting. “Semoga dan mudah-mudahan siapapun yang terpilih nantinya akan lebih bagus dari sebelumnya. Yang sebelumnya mayoritas pelajar Desa Kramat Jegu masih belum kenal apa itu IPNU-IPPNU, diusahakan mereka semua paham,” tutur ketua IPNU demisioner. Dari suksesi acara tersebut akhirnya terpilih sebagai Ketua IPNU yang baru, M. Irfan Ansori.

Makna Lambang IPNU IPPNU

  Lambang IPNU 1. Warna Dasar Hijau, Kuning dan Putih Warna dasar Hijau pada lambang IPNU memiliki makna subur. Sedangkan warna kuning melambangkan hikmah yang sangat tinggi dan Putih melambangkan kesucian. Sedangkan warna kuning diantara putih melambangkan Hikmah dan cita-cita yang tinggi. 2. Berbentuk Bulat Lambang organisasi IPNU berbentuk bulat memiliki makna sendiri, yaitu bermakna kontinuitas/ terus-menerus dan Istiqomah. 3. Tiga Titik Diantara Tulisan IPNU Tiga titik diantara kata Ibnu bermakna Iman, Islam dan Ihsan 4. 6 Strip Pengapit Tulisan IPNU Sedangkan 6 strip yang mengapit huruf  IPNU memiliki arti atau bermakna rukun iman 5. Bintang Bintang pada lambang IPNU memiliki arti ketinggian cita-cita 6. Sembilan Bintang Sedangkan 9 (Sembilan) bintang pada lambang IPNU melambangkan : • 1 (satu) bintang paling besar di tengah  adalah Nabi Muhammad SAW.  • 4 (empat) bintang di kanan dan kiri melambangkan Khulafaur Rasyidin yaitu Abu Bakar Siddiq, Umar Bin bin Khattab, Utsman bi

Sejarah IPPNU

  Organisasi IPPNU didirikan pada tanggal 2 Maret 1955 di Malang Jawa Timur dengan kepanjangan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Mula-mula, organisasi ini didirikan untuk melakukan pembinaan dan pengkaderan terhadap remaja putri NU yang masih duduk di bangku sekolah/madrasah tingkat menengah dan tingkat atas Aserta santri putri yang statusnya setaraf dengan sekolah-sekolah tersebut. Pada perkembangan berikutnya, sesuai dengan kondisi zaman, pada tahun 1988, organisasi ini berubah menjadi Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama. Hal ini membuat sasaran organisasi IPPNU tidak lagi hanya terbatas pada pelajar putri melainkan semua putri NU. Namun, perubahan akronim ini selanjutnya telah disalahartikan menjadi gerakan bebas yang bias merembet pada poltik praktis sehingga basis awal yang harus diperjuangkan menjadi terbengkalai dan visi intelektual yang selama ini menjadi ghiroh bagi perjuangan IPPNU menjadi pudar. Pada tahun 2003, organisasi IPPNU selanjutnya memperjelas wadah perjuangannya